Selasa, 20 April 2010

Pesta Miras Oplosan, 10 Orang Tewas

SALATIGA – Minuman keras (miras) tak henti diburu meski korban tewas terus berjatuhan.Terakhir, sepuluh warga Salatiga dan sekitarnya meregang nyawa setelah menenggak minuman haram ini.


Korban yang sebagian umurnya masih muda ini mati sia-sia usai menenggak miras oplosan jenis ciu yang diduga mengandung metanol. Selain korban tewas,beberapa korban hingga kemarin masih menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit.

Para korban yang tewas asal Salatiga adalah Paul Jerry Novianto (29), warga Kampung Jangkrikan RT 08/VI, Mangunsari, Sidomukti; Suwito (33), warga Banjaran RT 07/VII, Mangunsari, Sidmukti; Ali Karnadi, warga Cebongan, Argomulyo; Joko Supriyadi (56), warga Pungkursari, Sidorejo, dan Deny warga Jalan Taman Makam Pahlawan, Kutowinangun, Tingkir.


Selain itu, Purwadi (60), warga Pungkursari; Budi warga Pungkursari, Sidorejo; Sugih Prayitno alias Kincer warga Karangpete, Tingkir; Wagiman warga Pancuran. Satu korban asal Kota Semarang adalah Kelik Suko Winardi. Para korban mengembuskan nyawa terakhirnya selang beberapa waktu setelah pesta miras oplosan di tiga lokasi, yakni di daerah Kalitaman, Kecamatan Tingkir; Pungkursari, Kecamatan Sidorejo; dan kompleks Pasar Sapi, Kecamatan Argomulyo. Delapan orang diketahui tewas di rumah masing-masing.

Sedang dua lainnya, meninggal di RSUD Salatiga. Sementara, sejumlah korban selamat masih dirawat secara intensif di RSUD Salatiga dan RS dr Ario Wirawan (RS Paru-Paru) Salatiga. Korban yang masih dirawat di RSUD Salatga, yakni Kusnato,warga Sidorejo, dan Sujarwa Eko, warga Salatiga. Sedang korban yang dirawat di RS dr Ario Wirawan adalah Agus Ardianto, warga Salatiga.

Kematian sepuluh kejadian yang menggemparkan warga Kota Salatiga dan sekitarnya ini bermula ketika beberapa korban menggelar pesta miras pada Jumat (16/4/2010)  lalu di daerah Kalitaman. Miras oplosan ini dibeli dari Rusmanadi alias Tius warga Karangpete, Kutowinangun, Tingkir. Selang beberapa waktu, mereka langsung kejang-kejang dan tubuhnya panas hebat.

Akhirnya, pada Sabtu (17/4) satu orang peserta pesta miras tersebut tewas.Hari itu juga, sekelompok warga Pungkursari juga menenggak miras yang sama dan beberapa orang di antaranya meninggal. Namun tewasnya beberapa orang akibat menenggak miras oplosan tersebut tidak membuat pecandunya jera. Minggu (18/4) sekelompok orang juga menggelar pesta miras di kompleks Pasar Sapi. Penenggak miras di tempat ini juga mengalami nasib serupa.

Kapolres Salatiga AKBP Susetio Cahyadi mengaku, korban tewas yang berhasil dihimpun polres baru empat orang. Menurut Kapolres, selain korban tewas,masih ada tujuh korban lain yang selamat.
Namun Kapolres tidak mau membeberkan identitas tujuh korban tersebut.Para korban membeli miras jenis ciu yang sudah dioplos di warung milik Rusmanadi pada Jumat pekan lalu.Kemudian masing-masing mengonsumsi miras tersebut secara terpisah di dua lokasi. Karena campuran yang tidak sebanding,keesokan harinya para korban pun berjatuhan. Menurut Kapolres, penjualnya sudah diamankan di Mapolres untuk diminta keterangan dan ditetapkan menjadi tersangka.

Tersangka akan dijerat dengan pasal berlapis, yakni 359 KUHP, 240 KUHP, dan UU kesehatan. “Kasus ini masih kami dalami,” pungkasnya. Rusmanadi kepada penyidik Satrekrim Polres Salatiga menjelaskan, miras oplosan itu terdiri dari alkohol 100 persen dicampur air mineral dan minuman bersoda (Fanta). Diduga campuran alkohol masih dominan. Alkohol dibelinya dari Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar