Selasa, 29 Juni 2010

Paus Kabulkan Pengunduran Diri Uskup Agung Jakarta

KOMPAS.com - Paus Benediktus XVI mengabulkan permohonan pengunduran diri Julius Kardinal Darmaatmadja SJ sebagai Uskup Agung Jakarta. Informasi yang diperoleh melalui surat elektronik dari Pastor Vikaris Episkopalis Keuskupan Agung Jakarta (Vikep KAJ) Andang L Binawan SJ pada Senin (28/6/2010) menunjukkan, Tahta Suci mengumumkan hal tersebut, Senin, pada pukul 12.00 waktu Roma atau pukul 17.00 WIB.
Menurut Hukum Kanonik Gereja Katolik, usia maksimal seorang uskup adalah 75 tahun. Lantaran sudah menempuh umur tersebut, Julius Kardinal, kelahiran Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada 20 Desember 1934 ini harus mengundurkan diri.
Terkait dengan peresmian tersebut, Monsinyur (Mgr) I. Suharyo yang sebelumnya menjabat sebagai uskup koajutor atau uskup pengganti sejak 28 Oktober 2009 lalu, menjadi Uskup Agung Jakarta. Suharyo, mantan Uskup Agung Semarang ini menjadi uskup yang ke-14 di KAJ.
Lebih lanjut, Andang menulis, pada Selasa (29/6/2010), pukul 18.00 WIB di Gereja Katedral Jakarta akan dilaksanakan perayaan ekaristi syukur berkenaan dengan keputusan tersebut.

Sabtu, 12 Juni 2010

Santa Anna

Santa Anna
Santa Anna dan Santo Yoakim adalah orangtua kandung Santa Perawan Maria, Bunda Yesus, Putera Allah. Keduanya dikenal sebagai keturunan raja Daud yang setia menjalankan kewajiban agamanya serta dengan ikhlas mengasihi dan mengabdi Allah dan sesamanya. Oleh karena itu keduanya layak dihadapan Allah turut serta dalam karya keselamatan Allah. Santa Anna dihormati sebagai pelindung kaum ibu, khususnya yang sedang hamil dan sibuk mengurus keluarganya. Pesta : 26 Juli
Diceritakan bahwa sejak perkawinan antara Anna dan Yoakim, tak henti-hentinya Anna mengharapkan karunia Tuhan berupa seorang anak. Cukup lama ia menantikan tibanya karunia Allah itu. Anna sesekali menganggap keadaan dirinya yang tak dapat menghasilkan keturunan itu sebagai hukuman Allah atas dirinya, sebagaimana anggapan umum masyarakat Yahudi pada waktu itu. Karena itu diceritakan bahwa ia tak henti-hentinya tanpa putus asa berdoa kepada Allah agar kenyataan pahit itu ditarik Allah dari padanya. Setiap tahun, Anna dan Yohakim berziarah ke Bait Allah Yerusalem untuk berdoa. Ia berjanji, kalau Tuhan menganugerahkan anak kepadanya, maka anak itu akan dipersembahkan kembali kepada Tuhan.

Santo Kanisius

Santo Kanisius
Santo Petrus Kanisius, Pengaku Iman dan Pujangga Gereja. Ia dianugerahi karisma yang besar, terutama pada pandangannya yang jauh ke depan, menyingkapkan kebutuhan zaman dan Gereja sepanjang masa, terutama di bidang pendidikan dan penerbitan. Pesta : 21 Desember
Lahir di Nijmegen, Belanda pada tanggal 8 Mei 1521. Pada waktu itu Nijmegen merupakan bagian dari Keuskupan Agung Koln yang masih di bawah pengawasan Jerman. Karena kecerdasan otaknya maka sejak umur 15 tahun ia belajar di Universitas Koln. Pada umur 19 tahun, ia masuk Serikat Yesus. Semasa hidupnya ia menyaksikan pergolakan hebat di dalam Gereja, yaitu perpecahan di antara umat Kristen yang disebabkan Protestantisme.
Kesucian dan kariernya sangat kuat dipengaruhi oleh Petrus Faber dan Ignasius Loyola. Ia bertemu dengan Petrus Faber dalam sebuah retret. Sedangkan pengaruh dari Ignasius Loyola didapatkan karena selama 6 bulan di Roma dia tinggal bersama Ignasius.

Santo Mikael

Santo Mikael
Mikael, yang berarti ‘Siapakah yang sama dengan Allah?’ adalah Malaekat Agung Allah. Dalam iman Kristen, Mikael dikenal sebagai pembela kaum beriman menghadapi seorang musuh. Pesta : 29 September.
Cerita klasik tentang malaekat agung Mikael umumnya bersumber pada Kitab Wahyu Yohanes yang menggambarkan pertentangan antara yang baik dan yang jahat. Dalam Wahyunya, Yohanes menulis : “Mikael bersama malaekat-malaekatnya berperang melawan naga itu dan naga itu dibantu oleh malaekat-malaekatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di surga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan kebawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama malaekat-malaekatnya.” (Why 12:7-9).
Lalu Yohanes mendengar suara nyaring di surga: “Sekaranglah saatnya Allah menyelamatkan umatNya! Sekarang Allah sudah menunjukkan kuasaNya sebagai Raja! Sekarang Raja Penyelamat Yang dijanjikan-Nya itu telah menunjukkan kekuasaan-Nya! Sebab, yang menuduh saudara-saudara kita di hadapan Allah siang dan malam, sudah dikeluarkan dari surga. Saudara-saudara kita sudah mengalahkan dia dengan darah Anak Domba itu, dan dengan Sabda Allah yang mereka kabarkan. Mereka rela mengorbankan nyawa mereka sampai mati. Sebab itu, hendaklah surga dan semua yang tinggal di dalamnya, bersukaria! Tetapi celakalah bumi dan laut, karena iblis sudah turun kepadamu dengan amarah yang sangat besar. Sebab ia tahu bahwa waktunya tinggal sedikit.”

Santo Martinus

Santo Martinus
Nama : Santo Martinus (316-397), Uskup dan Pengaku Iman
Pesta : 11 November
Lambang : Seorang perwira Romawi menunggang kuda, membagi dua mantolnya
dan memberikannya sebagian kepada seorang pengemis.
Martinus lahir di Sabaria, Pannonia (sekarang: Szombathely, Hungaria Barat) pada tahun 335 dan dibesarkan di Italia. Ayahnya seorang perwira tinggi Romawi yang masih kafir. Sulpicius Severus, pengikut dan penulis riwayat hidupnya, mengatakan bahwa Martinus pada umur 10 tahun diam-diam mengikuti pelajaran agama Kristen tanpa sepengetahuan orang tuanya. Ayahnya sangat mengharapkan dia menjadi perwira Romawi seperti dirinya. Oleh karena itu pada usia 15 tahun, ia memasukkan Martinus dalam dinas militer.
Dalam suatu perjalanan dinas ke kota Amiens, pada musim dingin tahun itu, Martinus berpapasan dengan seorang pengemis malang yang sedang kedinginan di pintu gerbang kota. Pengemis itu mengulurkan tangannya meminta sesuatu dari padanya. Karena ia tidak membawa uang sesen pun pada waktu itu dan tergerak oleh belas kasihannya yang besar pada pengemis malang itu, ia segera menghunus pedangnya dan membelah mantelnya yang indah itu. Sebagian untuk dia dan sebagian lagi diberikan kepada pengemis itu. Ketika memasuki kota Amiens, banyak orang menertawakan dia karena mantelnya yang aneh itu.

Santo LEONARDUS

Santo LEONARDUS
Tanggal Pesta: 26 November
Leonardus lahir di Porto Morizio, Italia pada tanggal 20 Desember 1676.
Ketika ia berusia 13 tahun, ia dipanggil oleh pamannya, Agustinus, ke Roma untuk dididik di Kolese Yesuit yang dipimpin oleh St. Philipus Neri. Pamannya menginginkan ia menjadi dokter, namun ia menolaknya, oleh karena itu ia diusir pamannya. Sejak itu ia mengatur hidupnya sendiri di Roma.
Pada tahun 1697, ia diterima dalam Tarekat Fransiskan di biara Rifomalia di Ponticelli. Oleh pimpinannya, ia kemudian dikirim belajar di Universitas Bonaventura, Roma. Di sini ia ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1703.
Pada tahun 1709, ia memimpin sebuah biara di Florence. Di bawah pimpinannya, biara ini kemudian menjadi pusat karya misi di Tuscany. Dari biara inilah ia berkeliling ke banyak tempat untuk berkhotbah dan mengajar umat, teristimewa umat yang sederhana dan jelata.
Leonardus dikenal sebagai misionaris Fransiskan yang rajin dan tekun mewartakan Injil. Dengan gayanya yang lucu, ia mengungkapkan prinsip misionernya sebagai berikut: “Berkhotbah harus dimulai dan diselingi dengan berkhotbah kepada diri sendiri.” Leonardus mengkhayati semangat hidup miskin dan sederhana sehingga banyak orang tertarik kepadanya.

Santo Laurentius

Santo Laurentius
Nama : Santo Laurensius, Martir
Pesta : 10 Agustus
Lambang : Sebuah pemanggangan
Laurensius termasuk salah satu dari ketujuh diakon agung yang bekerja membantu Sri Paus di Roma. Oleh Paus Sixtus II (257-258), Laurensius ditugaskan mengurus harta kekayaan Gereja dan membagi-bagikan derma kepada para fakir miskin di seluruh kota Roma. Ia juga melayani Sri Paus dalam setiap upacara keagamaan.
Ketika Paus Sixtus II ditangkap oleh serdadu-serdadu Romawi, Laurensius ber-tekad menemani dia sampai kematiannya. Kepada Paus, ia berkata: “Aku akan menyertaimu ke mana saja engkau pergi. Tidaklah pantas seorang imam agung Kristus pergi tanpa didampingi diakonnya”. Sixtus terharu mendengar kata-kata Laurensius itu. Lalu ia berkata: “ Janganlah sedih dan menangis, anakku! Aku tidak sendirian. Kristus menyertai aku. Dan engkau, tiga hari lagi, engkau akan mengikuti aku ke dalam kemuliaan surgawi.”
Ramalan Sixtus itu ternyata benar terjadi. Prefek kota Roma, yang tahu bahwa Gereja mempunyai sejumlah besar kekayaan, mendapat laporan bahwa Laurensius lah yang mengurus kekayaan itu. Karena itu, Laurensius segera dihadapkan kepada penguasa Roma itu. Laurensius dibujuk agar secepatnya menyerahkan semua kekayaan Gereja itu kepada penguasa Roma. Dengan tenang Laurensius menjawab: “Baiklah! Dalam waktu tiga hari akan kuserahkan semua kekayaan ini kepadamu!" Lalu Laurensius dibiarkan kembali ke kediamannya.
Ia segera mengumpulkan orang-orang miskin dan membagi-bagikan kekayaan Gereja kepada mereka. Di bawah pimpinannya, orang-orang miskin itu berarak menuju kediaman Prefek Roma. Kepada penguasa Roma itu, Laurensius berkata: “Tuanku, inilah harta kekayaan Gereja yang saya jaga. Terimalah dan peliharalah mereka dengan sebaik-baiknya!.”
Santo Aloysius Gonzaga
Nama : Santo Aloysius Gonzaga (1568-1591), Biarawan dan Pengaku Iman
Pesta : 21 Juni
Lambang : Seorang frater dengan bunga lili [bakung]
Aloysius Gonzaga, biasa dipanggil Luigi, lahir di Castiglione delle Stiviert, Mantua, Italia Utara pada tanggal 9 Maret 1568. Ia berasal dari sebuah keluarga bangsawan yang berkuasa dan kaya raya. Ketika berumur 9 tahun, putera tertua dari Marchese Ferrante ini mengikuti pendidikan di istana keluarga Fransesco de Medici di Florence.
Selama berada di istana de Medici, ia mulai menyadari panggilan ilahi dalam dirinya. Ia tahu apa yang nanti akan terjadi atas dirinya. Hidup a-susila yang mewarnai cara hidup orang-orang istana sangat memuakkan hatinya. Ia merasa terancam oleh cara hidup istana itu. Untuk melindungi dirinya dari bahaya-bahaya itu, ia terus berdoa memohon perlindungan Tuhan. Dalam situasi ini ia dengan berani mengikrarkan kaul kemurnian hidup dan berjanji akan memelihara kesucian dirinya. Kaul ini diikrarkan- nya selagi berusia 10 tahun (1578). Dikemudian hari, ia sendiri mengatakan bahwa ia telah memutuskan menjalani kehidupan religius pada umur 7 tahun. Pada tahun 1580, ia menerima Komuni Kudus Pertama dari Uskup Agung Milan, Karolus Borromeus.

Santo Servasius

Santo Servasius
Nama      : Santo Servasius, Uskup
Pesta      : 13 Mei
Lambang : Kunci perak
Hidup dalam abad ke-4, riwayat hidupnya belum banyak diketahui.
Uskup Tongern (Belgia) yang pertama ini memerangi bidaah Arianisme. Tetapi ia ditipu, sehingga menandatangani dokumen palsu.

Santa Maria Immaculata

Santa Maria Immaculata
Nama : Maria dikandung tanpa dosa
Pesta : 8 Desember
Semua manusia lahir di dalam belenggu dosa asal yang diwariskan Adam dan Hawa. Oleh karena itu, semua manusia dinyatakan “berdosa” sejak lahir. Oleh karena warisan dosa asal itu melekat erat pada kemanusiaan kita, kita tampaknya lebih cenderung dan mudah untuk berdosa dan melakukan kejahatan dari pada melakukan kebajikan-kebajikan. Kita kelihatan lamban sekali melakukan kebajikan-kebajikan. Kita lebih cenderung menjauhi Tuhan dari pada mendekatiNya untuk menikmati kebaikan dan cintaNya.
“Pada hari ini terbitlah setangkai tunas dari akar Jesse; pada hari ini pun Maria dikandung tanpa cela dosa”. Demikian bunyi antifon Magnifikat. Gereja merayakan “perkandungan Maria tanpa noda dosa” untuk mengingatkan kepada seluruh umat betapa luhurnya martabat Maria sebagai Bunda Penebus. Maria adalah satu-satunya manusia yang dikecualikan Allah dari warisan Adam itu. Sesungguhnya dara murni ini adalah manusia biasa sama seperti kita; ia juga keturunan Adam. Sebagaimana kita, ia pun hidup di dalam dunia yang penuh dosa ini. Namun ia punya keistimewaan yang tidak dimiliki siapa pun juga. Ia sudah sejak kekal ditentukan Allah untuk menjadi Bunda PuteraNya, Sang Penebus dunia. Ia ditentukan untuk melahirkan Yesus, Anak Allah, dan karena itu sejak awal hidupnya, ia dipersiapkan untuk mengemban tugas luhur ini.
Melalui dialah, Tuhan menyalurkan rahmat penyelamatanNya kepada manusia. Tuhanlah sumber rahmat. Sebagai saluran rahmat Allah bagi manusia, maka sudah selayaknya Maria itu penuh rahmat dan suci tak bercela. Demikian ia ditebus dengan cara yang paling sempurna. Dikandung tanpa noda dosa, suci dan tak bercela di hadapan Allah. ***

Santa Maria

Santa Maria
Santa Maria Bunda Yesus Kristus, Tuhan dan Penyelamat kita. Pesta : 1 Januari
Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah mengingat kan kita akan bidaah (ajaran sesat) tentang kebundaan Ilahi Maria, yang muncul pada abad ke-5, bahwa Maria memang Bunda Yesus, tetapi bukan Bunda Allah.
Dalam Konsili Efesus pada tahun 431, ajaran sesat ini dikutuk. Konsili tetap dengan teguh mempertahankan ajaran yang benar, yaitu Maria adalah Bunda Allah (Theotokos), karena Yesus anaknya adalah sungguh-sungguh Allah.
Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah ditetapkan oleh Paus Pius XI pada hari ulang tahun ke-1500 Konsili Efesus tersebut.
Merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah juga berarti bahwa kita mengakui Yesus sebagai sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh Manusia.
Kemuliaan Maria sebagai Bunda Allah adalah cerminan kemuliaan anak-Nya, yaitu Yesus, Tuhan dan Penebus umat manusia.

Selasa, 01 Juni 2010

Santo Alexander

Paus dan Martir. Pesta : 11 Januari.
Alexander I adalah Paus kelima dan seorang martir abad kedua.
Sebagai Paus, Aleksander I juga adalah Uskup Roma dari tahun 105-115.
Menurut Buku Kepausan (Liber Pontificalis), Alexander I adalah warga kota Roma yang lahir dan mati pada masa pemerintahan kaisar Trajanus. Ia menaruh perhatian besar pada Liturgi Gereja.
Beberapa sumber mengatakan bahwa kata-kata Liturgi Ekaristi : “Qui pridie quam pateretur” (“Yang sehari sebelum Ia menderita”) adalah kata-kata tambahan dari Alexander I. Kata-kata ini membuka bagian dari Perayaan Ekaristi, yang menceritakan perbuatan dan kata-kata Yesus sewaktu Ia mengadakan Ekaristi Kudus pada Perjamuan Terakhir.
Beliau juga memerintahkan agar anggur yang dipakai dalam Perayaan Ekaristi dicampur sedikit dengan air sebagai lambang darah dan air yang keluar dari lambung Yesus yang tertikam tombak di atas salib. Ia pun mensahkan praktek pemberkatan rumah dengan air suci.
Bersama dengan dua orang imam yaitu Evanius dan Teodulus, Alexander dipenggal kepalanya pada tahun 115. * * *

Santo FRANSISKUS XAVERIUS

Santo FRANSISKUS XAVERIUS
 
Tanggal Pesta: 3 Desember
Fransiskus Xaverius lahir tanggal 7 April 1506 di Navarra, Spanyol.
Pendidikan dasarnya berlangsung di Navarra dan dilanjutkan di Universitas Paris. Di sini ia bersahabat dengan Ignasius Loyola yang kemudian mempunyai pengaruh terhadap jalan hidupnya sebagai misionaris besar dalam Sejarah Gereja.
Bersama Ignasius dan lima rekan lainnya, Fransiskus mengikrarkan kaulnya pada tanggal 15 Agustus 1534 di Gereja Montmatre. Upacara kaul ini menandai awal berdirinya Serikat Yesus, yang kemudian direstui Paus Paulus III pada tahun 1540.
Fransiskus ditahbiskan sebagai imam pada tanggal 24 Juni 1537. Setahun kemudian, ia bersama Ignasius berangkat ke Roma menyelesaikan berbagai urusan yang berkaitan dengan pendirian Serikat Yesus dan misinya.
Tanggal 16 Maret 1540, Xaverius berangkat ke Portugal untuk memenuhi undangan Raja Yohanes III yang meminta imam-imam Yesuit mewartakan Injil di wilayah jajahan Portugis di India. Tahun 1542, ia mulai berkarya di India Selatan dan Sri Langka.
Read more...