Selasa, 20 April 2010

Tawuran Antar Desa di Cirebon, Belasan Warga Terluka

CIREBON - Tawuran Dahsyat antar warga Desa Sirnabaya, Suranenggala dengan Desa Purwawinangun, Gunungjati Kabupaten Cirebon, tadi pagi membuat suasana kedua desa yang hanya dipisahkan jalan desa masih mencekam.


Akibat tawuran tersebut puluhan warga dari kedua belah pihak mengalami luka-luka akibat terkena anak panah dan lemparan batu. Korban luka-luka di rawat di RS Gunungjati, RS Pelabuhan Kota Cirebon dan RS Mitra Plumbon Kabupaten Cirebon.

Kebanyakan korban yang dirawat akibat luka terkena anak panah yang menancap di tubuh seperti kaki, perut, dada, bahkan ada warga yang terkena panah di bagian mata. Selain itu, tawuran juga mengakibatkan rumah Sanita (60) di RT 04/04, Blok Pabean Kulon, Purwawinangun habis terbakar.

Empat rumah lainnya, yakni milik Kerta, Abdurahman, Sudari dan Yadi juga nyaris ludes terbakar akibat lemparan bom molotov, sementara belasan rumah lainnya rusak akibat lemparan batu.

Informasi yang berhasil dihimpun dari lokasi kejadian, tawuran terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Ratusan warga dari dua desa terlibat aksi saling serang dan melempari rumah-rumah warga. Mereka membawa senjata tajam seperti golok, panah dan batu-batuan. Akibat tawuran itu, sedikitnya tujuh orang dilarikan ke rumah sakit karena tertancap anak panah di tubuhnya.

Ketua RT 04/04 Purwawinangun, Angger mengatakan, keributan mulai terjadi sejak pukul 03.00 WIB, ditandai adanya pelemparan batu di atap rumah warga. Keributan dimulai dari selisih paham antar pemuda kedua desa. Pemicunya adalah permasalahan sepele.

"Awalnya pertengkaran anak kecil dari desa kami dengan desa sebelah, kemudian merembet menjadi tawuran. Ini adalah yang kedua kalinya, meski sebelumnya sudah ada upaya perdamaian," kata Angger.

Hingga pukul 09.00 WIB, petugas Polres Cirebon melakukan penjagaan ketat diwilayah perbatasan kedua desa. Petugas yang menggunakan senjata lengkap itu juga, tampak melakukan patroli dengan berkeliling secara rutin ke tempat-tempat rawa di kedua desa yang berbatasan.

"Aksi tawuran di tempat itu, memang tidak hanya terjadi kali ini saja. Namun, ini sudah merupakan budaya disana. Hampir setiap tahun di tempat itu kerap terjadi tawuran," tutur Wakapolres Cirebon, Komisari Polisi Diki Budiman saat dikonfirmasi tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar